Pages

Kamis, 14 Februari 2013



Pesona Perkawinan Bugis-Makassar

Salah satu bagian terpenting dari kehidupan manusia adalah perkawinan. Dan bagi masyarakat di Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis Makassar dan masyarakat di Indonesia pada umumnya, perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga besar dari kedua mempelai. Tak heran jika perkawinan adat Bugis Makassar tidak hanya melibatkan keluarga inti kedua mempelai, tapi juga seluruh keluarga besar sehingga tak jarang jika saudara, kakak dan adik, paman dan bibi, serta para sesepuh ikut terlibat dalam mempersiapkan pernikahan si mempelai.
Upacara perkawinan di daerah Sulawesi Selatan banyak dipengaruhi oleh ritual-ritual sakral dengan tujuan agar perkawinan berjalan dengan lancar dan kedua mempelai mendapat berkah dari Tuhan. Tata cara upacara pernikahan adat Bugis Makassar melalui berberapa tahapan yaitu:
A'jagang-jagang/Ma'manu-manu
Penyelidikan secara diam-diam oleh pihak calon mempelai pria untuk mengetahui latar belakang pihak calon mempelai wanita.
A'suro/Massuro
Acara ini merupakan acara pinangan secara resmi pihak calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita. Dahulu, proses meminang bisa dilakukan beberapa fase dan bisa berlangsung berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan.
Appa'nasa/Patenre Ada
Usai acara pinangan, dilakukan appa'nasa/patenre ada yaitu menentukan hari pernikahan. Selain penentuan hari pernikahan, juga disepakati besarnya mas kawin dan uang belanja. Besarnya mas kawin dan uang belanja ditentukan menurut golongan atau strata sosial sang gadis dan kesanggupan pihak keluarga pria.
Appanai Leko Lompo (erang-erang)
Setelah pinangan diterima secara resmi, maka dilakukan pertunangan yang disebut A'bayuang yaitu ketika pihak keluarga lelaki mengantarkan passio/passiko atau Pattere ada (Bugis). Hal ini dianggap sebagai pengikat dan biasanya berupa cincin. Prosesi mengantarkan passio diiringi dengan mengantar daun sirih pinang yang disebut Leko Caddi. Namun karena pertimbangan waktu, sekarang acara ini dilakukan bersamaan dengan acara Patenre Ada atau Appa'nasa.
A'barumbung (mappesau)
Acara mandi uap yang dilakukan oleh calon mempelai wanita.
Appasili Bunting (Cemme Mapepaccing)
Kegiatan tata upacara ini terdiri dari appasili bunting, a'bubu, dan appakanre bunting. Prosesi appasili bunting ini hampir mirip dengan siraman dalam tradisi pernikahan Jawa. Acara ini dimaksudkan sebagai pembersihan diri lahir dan batin sehingga saat kedua mempelai mengarungi bahtera rumah tangga, mereka akan mendapat perlindungan dari Yang Kuasa dan dihindarkan dari segala macam mara bahaya. Acara ini dilanjutkan dengan Macceko/A'bubu atau mencukur rambut halus di sekitar dahi yang dilakukan oleh Anrong Bunting (penata rias). Tujuannya agar dadasa atau hiasan hitam pada dahi yang dikenakan calon mempelai wanita dapat melekat dengan baik. Setelah usai, dilanjutkan dengan acara Appakanre Bunting atau suapan calon mempelai yang dilakukan oleh anrong bunting dan orang tua calon mempelai. Suapan dari orang tua kepada calon mempelai merupakan simbol bahwa tanggung jawab orang tua kepada si anak sudah berakhir dan dialihkan ke calon suami si calon mempelai wanita.

Akkorongtigi/Mappaci
Upacara ini merupakan ritual pemakaian daun pacar ke tangan si calon mempelai. Daun pacar memiliki sifat magis dan melambangkan kesucian. Menjelang pernikahan biasanya diadakan malam pacar atau Wenni Mappaci (Bugis) atau Akkorontigi (Makassar) yang artinya malam mensucikan diri dengan meletakan tumbukan daun pacar ke tangan calon mempelai. Orang-orang yang diminta meletakkan daun pacar adalah orang-orang yang punya kedudukan sosial yang baik serta memiliki rumah tangga langgeng dan bahagia. Malam mappaci dilakukan menjelang upacara pernikahan dan diadakan di rumah masing-masing calon mempelai.

Assimorong/Menre'kawing
Acara ini merupakan acara akad nikah dan menjadi puncak dari rangkaian upacara pernikahan adat Bugis-Makassar. Calon mempelai pria diantar ke rumah calon mempelai wanita yang disebut Simorong (Makasar) atau Menre'kawing (Bugis). Di masa sekarang, dilakukan bersamaan dengan prosesi Appanai Leko Lompo (seserahan). Karena dilakukan bersamaan, maka rombongan terdiri dari dua rombongan, yaitu rombongan pembawa Leko Lompo (seserahan) dan rombongan calon mempelai pria bersama keluarga dan undangan.

Appabajikang Bunting
Prosesi ini merupakan prosesi menyatukan kedua mempelai. Setelah akad nikah selesai, mempelai pria diantar ke kamar mempelai wanita. Dalam tradisi Bugis-Makasar, pintu menuju kamar mempelai wanita biasanya terkunci rapat. Kemudian terjadi dialog singkat antara pengantar mempelai pria dengan penjaga pintu kamar mempelai wanita. Setelah mempelai pria diizinkan masuk, kemudian diadakan acara Mappasikarawa (saling menyentuh). Sesudah itu, kedua mempelai bersanding di atas tempat tidur untuk mengikuti beberapa acara seperti pemasangan sarung sebanyak tujuh lembar yang dipandu oleh indo botting (pemandu adat). Hal ini mengandung makna mempelai pria sudah diterima oleh keluarga mempelai wanita.
Alleka bunting (marolla)
Acara ini sering disebut sebagai acara ngunduh mantu. Sehari sesudah pesta pernikahan, mempelai wanita ditemani beberapa orang anggota keluarga diantar ke rumah orang tua mempelai pria. Rombongan ini membawa beberapa hadiah sebagia balasan untuk mempelai pria. Mempelai wanita membawa sarung untuk orang tua mempelai pria dan saudara-saudaranya. Acara ini disebut Makkasiwiang.

Sumber: Naskah Hj. Syarifah Nur Daeng Ngasseng Sanggar Tamalate, Asdinar Tompo, dan buku Tata Cara Adat Perkawinan Bugis Makassar oleh Andi Nurhani Sapada

Barongko dan Pisang epek


BARONGKO
Barongko adalah makanan penutup khas daerah Bugis-Makassar yang dibuat dari buah Pisang Kepok matang yang dikukus dengan daun pisang. Dahulu pada masa pemerintahan kerajaan di Sulawesi Selatan, makanan yang resepnya sangat mudah di dapat dan mudah membuatnya ini adalah makanan penutup yang mewah, dan hanya disajikan untuk Raja-raja, dan disajikan pada moment-moment tertentu, seperti acara perkawinan, ulang tahun, dan lain. lain. Untuk menambah cita rasa dan selera, bahan dasar Barongko biasanya ditambah dengan irisan buah Nangka atau Kelapa muda.
tarian tradisional


  • tari pelangi
  •  
  • Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari meminta hujan.
Tari Paduppa Bosara;
tarian yang mengambarkan bahwa orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran dan kehormatan.

  • Tari Pattennung;

tarian adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang menjadi kain. Melambangkan kesabaran dan ketekunan perempuan-perempuan Bugis.

  • Tari Pajoge’ dan Tari Anak Masari;
tarian ini dilakukan oleh calabari (waria), namun jenis tarian ini sulit sekali ditemukan bahkan dikategorikan telah punah.Jenis tarian yang lain adalah tari Pangayo, tari Passassa’, tari Pa’galung, dan tari Pabbatte.

Sarabba


kekayaan kuliner nusantara memang luar biasa,hampir setiap daerah memiliki aneka hidangan dan minuman khas yang segar menyehatkan. Masyarakat Luwu Utara, Sulawesi Selatan misalnya, mereka memunyai minuman khas Sarabba yang rasanya seperti perpaduan antara bandrek dan bajigur.

Minuman khas bugis makasar ini terbuat dari jahe, gula merah, dan santan sehingga memberikan aroma dan rasa tersendiri bagi penikmatnya. Apalagi jika diminum saat badan sedang flu,masuk angin, atau saat cuaca dingin. Rasanya segar sekali dan dapat menghangatkan tubuh.

Es pisang ijo


Pisang ijo atau Es pisang ijo, adalah sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, utamanya di kota Makassar yang terbuat dari bahan utama berupa pisang ijo. Pisang ijo berupa pisang yang dibalut dengan adonan tepung yang berwarna hijau dan cara memasaknya dengan mengkukus di sebuah dandang. Tepung berwarna dibuat dari tepung, air, pewarna hijau atau air daun suji dan air daun pandan.
kita akan sangat mudah menemukan kuliner yang satu ini bila kita berada di makasar tetapi jika pada bulan ramadan hampir di seluruh indonesia (terutama indonesia timur) kita dengan mudah menemukannya, karena minuman yang satu ini sangat pas dan cocok sebagai menu berbuka puasa.

Pak Syahrul dan Pak Ilham Berjabat Tangan di Kediaman JK


Syahrul dan Ilham Berangkulan di Rumah JK 
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 Jusuf Kalla akhirnya berhasil mendamaikan dua pasangan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin yang sebelumnya berseteru di Pilgub Sulsel.
"Alhamdulillah keduanya sudah kita pertemukan dan telah kami damaikan bersama," kata Jusuf Kalla saat mempertemukan kedua putra terbaik Sulsel ini di kedimannya, Jalan Haji Bau Makassar, Jumat (1/2/2013).
Menurut JK, Pilgub Sulsel telah usai, sehingga diminta kepada seluruh kandidat utamanya Syahrul dan Aco (Ilham) untuk kembali bersama-sama membangun Sulsel yang lebih baik, sejahtera dan bermartabat.

Posko IA dan SAYANG Masih Dijaga Ketat Aparat Keamanan

Polisi Masih Menjaga Ketat Posko IA dan Sayang 
Pasca-bentrokan antarmassa pendukung pasangan calon gubernur Sulsel nomor urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahar Mudzakkar (IA), dan massa calon gubernur petahana nomor urut 2, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), aparat kepolisian memperketat penjagaan di masing-masing posko pemenangan, yaitu di Jalan Batu Putih dan Haji Bau, Makassar, Jumat (1/2/2013).
Pengamanan dari personel gabungan TNI-Polri dipusatkan di dua lokasi, yakni Posko Sayang di Jalan Haji Bau dan Posko IA di Jalan Gunung Batu Putih. Dua posko pemenang masih dikawal ketat dengan disiagakan mobil baracuda, water canon, serta puluhan personel Brimob dan TNI.

Balla Lompoa - Rumah Adat Makassar, Indonesia


Balla lompoa adalah rumah adat Makassar/Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sebelum dialihfungsikan sebagai Museum Balla Lompoa, rumah ini dulunya merupakan sebuah istanah yang dibangun pada tahun 1936 oleh Raja ke-35 yaitu Andi Mangimangi yang berkuasa pada tahun 1906-1946. Sekarang tempat ini juga berfungsi sebagai objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Kamis, 07 Februari 2013

Pakaian Tradisional Pria Makassar


Disetiap wilayah di Indonesia pastilah memiliki budaya tradisional masing-masing, antara satu wilayah dan lainnya memiliki adat dan tradisi yang berbeda beda. begitu pula dengan adat dan tradisi di wilayah Sulawesi Selatan khususnya Makassar. Didalam kebudayaan Makassar Busana adat tradisional adalah salah satu aspek yang sangat penting, karena tidak hanya berfunsi sebagai penghias tubuh pemakainya tetapi juga merupakan suatu kelengkapan dalam upacara-upacara adat di Makassar. Yang dimaksud dengan busana adat disini adalah pakaian adat berserta aksesori-aksesori pelengkap yang digunakan dalam berbagai upacara-upacara adat baik itu berupa perkawinan, penjemputan tamu kehormatan, atau hari-hari besar adat lainnya, seperti upacara Accera Kalompoang adat Kerajaan Gowa. Pada dasarnya keberadaan dan pemakaian busana adat pada upacara-upacara adat tertentu akan melambangkan keagungan upacara-upacara adat tersebut.

GANDRANG BULO

Gandrang bulo adalah tarian tradisional yang diiringi oleh tabuan gendang dan biasa disertai dengan suara tabuan bambu. Kata gandrang bulo sendiri berasal dari dua kata, yaitu “gandrang” yang berarti tabuan atau pulukulan dan “bulo” yang berarti bambu.
Gandrang bulo biasanya dimainkan oleh beberapa orang dengan suasana yang ceria dan ramai, didalamnya biasanya diselipkan dialog diaolog mengenai humor ataupun keadan yang menarik disekitar kita.
Ketika masa penjajahan, Gandrang Bulo disulap bukan sekadar tari-tarian, melainkan tempat pembangkit semangat perjuangan dengan mengejek dan menertawakan penjajah dan antek-anteknya. Gandrang Bulo, ketika itu, lantas menjadi kesenian rakyat yang amat populer. Rakyat dan seniman membangun basis-basis perlawanan dari atas panggung.

Suling


Suling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu:
• Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telah punah.
• Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapi dan dimainkan bersama penyanyi

Gendang


Musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panjang dan bundar seperti rebana.

Sinrili




alat musik yang mernyerupai biaola cuman kalau biola di mainkan dengan membaringkan di pundak sedang singrili di mainkan dalam keedaan pemain duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya.

Kesenian Makassar

alat-alat music tradisional
Kecapi


Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya dari tali layar perahu. Biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.

Pesona Perkawinan Bugis-Makassar



Pesona Perkawinan Bugis-Makassar

Salah satu bagian terpenting dari kehidupan manusia adalah perkawinan. Dan bagi masyarakat di Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis Makassar dan masyarakat di Indonesia pada umumnya, perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga besar dari kedua mempelai. Tak heran jika perkawinan adat Bugis Makassar tidak hanya melibatkan keluarga inti kedua mempelai, tapi juga seluruh keluarga besar sehingga tak jarang jika saudara, kakak dan adik, paman dan bibi, serta para sesepuh ikut terlibat dalam mempersiapkan pernikahan si mempelai.
Upacara perkawinan di daerah Sulawesi Selatan banyak dipengaruhi oleh ritual-ritual sakral dengan tujuan agar perkawinan berjalan dengan lancar dan kedua mempelai mendapat berkah dari Tuhan. Tata cara upacara pernikahan adat Bugis Makassar melalui berberapa tahapan yaitu:

Pantai Akkarena


Jika anda berlibur ke Makassar bersama keluarga, Pusat Rekreasi Akkarena adalah salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi. Di taman rekreasi ini terletak di pesisir pantai Tanjung Bunga dengan luas lahan 10 hekatre. Taman hiburan keluarga yang beroperasi sejak tahun 1998 ini menawarkan tak hanya keindahan pemandangan pantai tetapi juga sarana rekreasi seperti tempat bermain anak, restoran, dan fasilitas olah raga. Pusat rekreasi ini berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat Makassar.

Air Terjun Bantimurung

Air Terjun Bantimurung adalah sebuah objek wisata yang berada di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan. Air terjun yang terletak di kawasan Taman Nasional Bantimurung ini merupakan objek wisata favorit masyarakat Sulawesi Selatan. Berjarak sekitar 50 km dari Kota Makassar dan bisa ditempuh dalam waktu 1 jam perjalanan dari Makassar.

Air Terjun Bantimurung
Air terjun Bantimurung memiliki tinggi 15 meter dan lebar 20 meter. Airnya jernih dan meluncur deras dari atas gunung batu ke bawah. Di bawah terdapat tempat berendam atau mandi yang memiliki dasar batu kapur yang keras dan tertutup lapisan mineral akibat aliran air yang terus menerus selama ratusan tahun. Memang kawasan wisata ini dikelilingi bukit-bukit kapur dan karang raksasa yang berdiri dengan kokohnya.








Fort Rotterdam


Fort Rotterdam ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan nama Benteng Ujung Pandang. Di dalamnya terdapat rumah panggung khas Gowa di mana Raja dan keluarganya tinggal. Pada saat Belanda menguasai are Banda dan Maluku, mereka mutuskan untuk manaklukkan Kerajaan Gowa agar armada dagang VOC dapat masuk dan merapat dengan mudah di Sulawesi. Dalam usahanya menaklukkan Gowa, Belanda menyewa pasukan dari Maluku. Selama setahun lebih Benteng digempur, akhirnya Belanda berhasil masuk serta menghancurkan rumah Raja dan seisi Benteng. Pihak Belanda memaksa sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667, dimana salah satu pasal dalam perjanjian tersebut mewajibkan Kerajaan Gowa menyerahkan Benteng kepada Belanda.

Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng

Pulau Samalona

Pulau Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus utuk menyelam, karena di sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan

Pantai Losari

Pantai Losari merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dulunya merupakan pantai dengan meja terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang tanggul pantai. Namun saat ini warung-warung tersebut telah direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata. Pemerintah Kota Makassar telah memperindah pantai ini dengan membuat anjungan, sehingga lebih bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Di sekitar pantai ini terdapat banyak

Selasa, 05 Februari 2013

Pallumara

pallumaraSelamat malam semuanya... setelah beberapa hari terakhir selalu hadir dengan kuliner tanah jawa dan bali, kali ini anda akan saya ajak ke indonesia bagian tengah tapi condong ke timur. kita akan sama sama ke makasar ibukota propinsi sulawesi selatan. Kali ini saya akan coba hadirkan salahsatu masakan khas makasar yang bernama pallumara.

Pallumara sendiri bisa berarti makanan berkuah hampir sama dengangan pallubasa hanya saja kuah pada pallumara lebih sedikit encer. Pallumara adalah jenis masakan berkuah yang populer berbahan dasar ulu juku’ atau kepala ikan kakap walaaupun ada juga pallumara yang mengunakan potongan daging ikan beserta tulangnya. Kepala ikan lebih di pilih karena lemak dan tulang muda dari kepala ikan membuat kuah pallumara yang encer menjadi lebih kental dan sedikit lengket-lengket jadi bisa dibilang pallumara ini adalah sejenis sup kepala ikan.

Pallubasa


palubasaNgomongin kuliner makasar rasanya kita pasti menyebut coto makasar sebagai salah satu kuliner yang paling terkenal, makasar memang identik dengan masakan ini. Ini terjadi karena memang makanan ini banyak terdapat di luar makasar. Tetapi kali ini saya tidak akan membahas coto melainkan saya akan coba hadirkan kuliner makasar lainnya yang tidak kalah nikmat, nama kuliner ini adalah palubasa.

Dari segi arti bahasa palu bisa berarti masakan dan basa berarti basah, jadi palubasa secara kaku bisa di sebut masakan basah atau bisa juga di artikan masakan berkuah. Sesuai dengan namanya bentuk masakan ini memang berkuah dan bisa di bilang kuah dari palubasa hampir mirip dengan coto makasar. Kuah kaldu yang di masak bersamaan dengan kacang sampai hancur dan masih lagi di tambahkan dengan parutan kelapa yang di sangrai membuat kuah palubasa sangat gurih dan nikmat.

SUP KONDRO

Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar.klik disini untuk melihat resepnya
Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.

bila kita sedang di maksar sangat mudah menemukan warung mkan yang menyediakan menu yang satu ini, jadi anda harus mencobanya dan di jamin tidak menyesal....

COTO MAKASSAR

coto makasarKalau kita ngomongin kuliner makasar tidak afdol jikalau tidak menyebut coto makasar sebagai salah satu kuliner makasar yang paling populer selain sop konro dan pisang epek tentunya. coto makasar telah menjadi kuliner nusantara yang banyak diminati bukan saja oleh masyarakat makasar tetapi hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Sajian berkuah ini memiliki rasa yang unik dan pantas di coba. Berbeda da dengan soto pada umumnya yang menggunakan santan atau kunyit untuk campuran bumbunya kuahnya, coto makasar menggunakan kacang tanah sebagai bumbu dasar kuahnya. Kacang tanah yang digunakan adalah kacang tanah yang telah digoreng terlebih dahulu kemudian di blender. Ditambah lagi kaldu ayam dan isi coto yang terdiri dari jeroan sapi atau kerbau dan bumbu rempah, kemudian disantap dengan ketupat atau masyarakat makasar biasa menggunakan buras.

Pendukung Cagub Sulsel Saling Serang

Bentrokan antar-pendukung kandidat Gubernur Sulawesi Selatan pecah. Massa pendukung Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qahar Mudzakkar (IA) dan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu''mang terlibat bentrokan di Jalan Haji Bau, Makassar, sekitar pukul 18.00 Wita, Kamis, 10 Januari 2013. Bentrokan ini terjadi setelah debat kandidat digelar di gedung Celebes Convention Center.

Bentrokan berawal di Jalan Arief Rate. Kala itu kedua pendukung bertemu dan saling ejek. Bentrokan pun tidak terhindarkan, tapi massa IA akhirnya mundur.

KPU Makassar Bahas Strategi Sosialisasi Pemilu (Pemilukada)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar menghadirkan tiga Fasilitator, Arqam Azikin, S.Sos., M.Si, Aflina Mustafaina dan Syamsir Rahim S.Sos., M.Si sebagai narasumber dalam FGD Strategi Sosialisasi Pemilukada. Berbagai elemen atau stakeholder pemilu diundang sebagai penanggap dalam kegiatan tersebut, ada dari unsure parpol, akademisi, OKP, Ormas, dan Mahasiswa. Acara ini, hari ini, 29 Maret 2012 bertempat di Hotel Jakarta  Jalan Ance Dg. Ngoyo.
Salah satu Tugas Pokok KPU adalah melakukan sosialisasi terhadap penyelenggaraan pemilu/pemilukada. KPU Kota Makassar telah menyusun grand design sosialisasi. KPU Kota Bandung telah melaksanakan kegiatan sosialisasi diantaranya kegiatan sosialisasi dengan dana yang bersumber dari APBD yaitu workshop Kepemiluan Bagi Guru PKn, dan Program Pendidikan Pemilih bagi Pemilih Pemula melalui Kelas Pemilu.